Pages

Subscribe:

26 Januari, 2011

[hang nadim] Bila Nak meminang.....PERSEDIAAN SEBELUM KAHWIN



GAMBAR menunjukkan Amanda bersama anaknya yang berumur 14 bulan.

Ibu paling kecil di Britain
Posted on the April 28th, 2010 under Berita, Luar Negara, Unik by Syedz
HINKLEY – Seorang bayi yang berumur 14 bulan di sini mempunyai ketinggian mengatasi ibunya, Amanda Moore di Britain, lapor sebuah akhbar semalam.

Keadaan itu berlaku kerana bayi itu dilahirkan oleh ibu paling kerdil di negara berkenaan, Amanda Moore yang berusia 25 tahun.

Bayi itu yang diberi nama Aidan dilahirkan menerusi pembedahan Caesarean pada Februari tahun lalu.

Penyakit tulang yang dialami oleh Amanda menyebabkan dia setinggi 0.93 meter dan tidak lagi mampu untuk berdiri.

Namun, anaknya itu sudah setinggi 0.76 meter.

Menurut Amanda, Aidan mungkin akan menjadi tinggi seperti bapanya, Steven Fyfe, 20 yang memiliki ketinggian 1.85 meter.

Lahir dalam keadaan 14 tulangnya patah, wanita itu dinasihatkan supaya tidak mengandung kerana doktor bimbang kerangka tubuh yang kecil tidak mampu menampung kandungannya dan memintanya melakukan pengguguran.

“Namun, pada masa sama, saya merasakan perasaan kasih sayang terhadap anak ini. Kami mahukan dia,” kata Amanda yang tidak bercadang untuk mempunyai anak kedua.

Menurutnya, Aidan sudah mula belajar bercakap dan sangat suka bergerak. – Agensi

kredit : kosmo.com.my



Melayu


portugis


China

India

Untuk menolong kita di dalam usaha-usaha membina rumah tangga yg Islami, Islam telah memberikan petunjuk kepada kita. Diantaranya adalah:

SATU: Pernikahan kita haruslah kerana Allah.

Iaitu bertujuan utk:
-membina sebuah rumah tangga yg Islami-melahirkan keturunan yg soleh-membina keluarga yg sanggup memikul amanah dan dapat melaksanakan kewujudan hidayah Allah sehingga hidayah tersebut akan terus berlanjutan.

DUA: Pernikahan ditujukan untuk menjaga pandangan & kehormatan kita sehingga kita betul-betul bertakwa kepada Allah.

Rasulullah SAW telah bersabda:
"Allah berhak menolong tiga golongan: orang yg berjihad di jalan Allah,hamba mukatab yg ingin membayar harga tebusannya, dan orang yg menikah dgn tujuan utk memelihara kehormatan dirinya." (HR Tirmidhi, Ibn Hibban, dan Al-Hakim).

Sabda Rasulullah SAW yg lain:

"Barang siapa yg menikah bererti dia telah menyempurnakan sebahagian agamanya, maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah yg merupakan sebahagian lainnya lagi." (HR al-Baihaqi)

TIGA: Kita haruslah bijak dalam memilih pasangan hidup yg akan menjadi teman hidup kita yg diharapkan dapat seiring dan sejalan. Ini memerlukan usaha yg sungguh-sungguh.

Rasulullah SAW telah bersabda:
"Pilihlah (yg terbaik) utk keturunanmu karena (kegagalan dari) satu generasi akan menuju kepada krisis." (HR Ibnu Majah dan Abu Mansur)

EMPAT: Kita hendaklah memilih pasangan hidup yg memiliki akhlak yg baik & berpegang teguh kepada agama, jadi kekayaan dan wajah bukanlah ukuran utama.

Sabda Rasulullah SAW:
"Janganlah kamu menikahi wanita kerana kecantikannya; boleh jadi kecantikannya itu akan membuat mereka hina. Janganlah kamu menikahi wanita kerana hartanya; boleh jadi hartanya itu akan membuat mereka zalim. Tapi nikahilah mereka kerana agamanya. Wanita hamba sahaya yg tuli namun beragama adalah lebih baik." (HR Ibnu Majah)

LIMA:

Seperti yg disabdakan oleh Rasulullah s.a.w:
"Siapa yg menikahi wanita kerana ketinggian kedudukannya, pernikahan itu tidak akan membawa sesuatu kepadanya kecuali kehinaan. Barangsiapa menikahi wanita kerana hartanya maka itu tidak akan menambah sesuatu kepdanya kecuali kemiskinan. Barangsiapa yg menikahi wanita kerana keturunannya, perkawinan itu tdk akan menambah sesuatu kepadanya kecuali hina dina. Dan barang siapa yg menikahi wanita dg tujuan agar dapat menahan pandangannya, memelihara kehormatannya atau menghubungkan silaturahim, Allah akan memberikan berkah kepadanya bersama wanita itu dan memberikan berkah kepada wanita itu bersamanya." (HR Abu Nuaim)

10 Januari 2009
erti Cinta Dalam Islam........
Kata pujangga, cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.

Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.
Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.

Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:
1) Iman yang kuat
2) Ikhlas dalam beramal
3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.

Sumber : barisonline.co.nr

Darimata Turun Ke hati.....
Dari mata turun ke hati, begitu ia bermula. Asalnya saling mencintai, ia kemudian membawa ke mahligai rumah tangga,

Namun, kebanyakan wanita yang sudah berumah tangga mula berasa institusi perkahwinan goyah selepas kelahiran cahaya mata masing-masing.

Segalanya bergantung kepada satu faktor penting untuk mengekalkan kemesraan di ruang kamar - keyakinan diri.

Apabila direnung diri di depan cermin, pasti ada yang tidak kena. Sama ada pinggang dan pinggul besar, kulit tidak cukup gebu mahupun payudara yang tidak memuaskan. Lantas, ini mengikis keyakinan diri di kalangan wanita.

Wanita yang berasa diri kurang menawan biasanya bimbang suami mencari orang baru atau ada syak wasangka apabila kasih mulai pudar.

Perasaan syak itu pasti mengundang rasa cemas, bimbang, takut, sedih dan lama-kelamaan hilang kepercayaan terhadap suami.

Perlukah sampai ke tahap getir seperti itu hanya gara-gara syak wasangka mahupun tiada keyakinan diri?

Persoalannya, bagaimana membentuk keyakinan diri? Sudah tentu, penjagaan dalaman dan luaran memainkan peranan sangat penting bukan saja untuk isteri, malah untuk wanita bujang dan berkerjaya.

Untuk isteri, penampilan diri nyata elemen terpenting bagi menyemarakkan kasih suami. Malangnya, ramai wanita sudah berkahwin sering mengabaikan cara pemakaian atau bentuk badan.

Sikap memperlekeh penampilan diri mungkin boleh mengundang bahaya kerana siapa saja cenderung menyukai sesuatu yang cantik, begitu juga dengan lelaki.

Bagi wanita yang sudah melahirkan anak, ketika tempoh berpantang, pelbagai ramuan herba tradisional diamalkan namun jangan hanya asyik menjaga badan ketika tempoh berpantang.

Bahkan, penjagaan penampilan seharusnya berterusan untuk membangkitkan keyakinan diri sama ada untuk si suami atau kerjaya.

Bak kata pepatah, hendak seribu daya, tak hendak seribu dalih, pasti ada cara untuk wanita mengembalikan keyakinan diri menerusi penampilan diri..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Nota: Hanya ahli blog ini sahaja yang boleh mencatat ulasan.